Minaturrahman fi ta'limil athfalil Qur'ana
Situs: | Online Islamic Boarding House |
kursus: | Online Islamic Boarding House |
Buku: | Minaturrahman fi ta'limil athfalil Qur'ana |
Dicetak oleh: | |
Tanggal: | Kamis, 21 November 2024, 16:53 |
Deskripsi
Metode komprehensif untuk mengajarkan baca Al-Quran
1. Bab Tajwid
Pengajaran hukum-hukum tajwid dilaksanakan pada sela-sela tahaji (pengejaan), dan dengan berpandangan bahwa ilmu yang banyak itu terkadang sebagiannya menyebabkan lupa pada sebagiannya lagi, dan karena banyaknya ilmu yang masuk ke dalam akal anak-anak akibatnya tidak fokus dan tidak menguasai; karena itulah saya membagi pengajaran hukum-hukum tajwid kepada seluruh jenjang pengukuhan bacaan dari mushaf, dimana pada setiap jenjang dilakukan pemokusan terhadap sekumpulan hukum tajwid dan pengajarannya dilakukan terhadap anak-anak, sedangkan hukum-hukum yang sesisanya yang ada dalam menyajikan pengejaan cukup dilalui sepintas lalu saja, kemudian dilakukan penurunan sejumlah hukum-hukum lainnya disamping yang sudah kokoh, seperti itulah secara bertahap sampai dengan anak-anak selesai mempelajari hukum-hukum tajwid.
1.1. Pelajaran Pertama pada Fase Pengenalan Huruf
Dengan berpandangan bahwa pada Fase ini si anak belum mengetahui apa-apa tentang hukum-hukum tajwid maka yang pertama kali wajib diketahui adalah:
1. Bentuk hamzah wasal dan namanya, dan hafal istilah yang khusus baginya, yaitu: Hamzah wasal ditengah kalimat tidak dibaca.
2. Bentuk lam Syamsiah, dan menghafal istilah yang khusus baginya, yaitu: lam Syamsiah tidak berharakat, ia diidghamkan tidak diucapkan.
3. Bentuk lafaz Allah, dan hafal istilahnya: Allah adalah Ismu Jalalah.
4. Bentuk Alif Kecil, dan hafal istilahnya: alif kecil mad thabi'i dua harakat.
5. Bentuk mad silah dan namanya.
6. Huruf yang bertasydid ibarat dari dua huruf.
6. Huruf yang dipakai berhenti disukunkan.
7. Huruf Qalqalah.
8. Nun yang tak bersyakal disebut Nun telanjang.
9. Tanda ini "~" dinamakan tanda mad.
Cara menyampaikan poin-poin pelajaran pertama bagi anak-anak.
Pengajaran poin-poin ini untuk anak fase pengenalan terbatas pada mengenal yang dinamai saja tanpa pemahaman dan rincian.
Pengajar menulis hamzah washal di papan tulis penjelasan ا dan bertanya: "apa ini?"
Kemudian ia jawab sendiri: Hamzah washal disertai pengulangan dari anak-anak dan semua mengulang ulang: "Hamzah washal."
Disertai pemeliharaan penulisan si guru terhadap Hamzah washal dengan sering pada pertengahan penyebutan namanya untuk mengikatkan antara nama dan bentuk, suara, atau yang terlihat. Seperti itulah dalam poin-poin berikutnya.