2. PADA PERMULAAN

Waktu demi waktu melalui kita dengan cepat, hari demi hari silih berganti, lalu kita lupa dibelakangnya seperti lingkaran pada bulatan bola yang dikira diam, atau seperti yang mandi disungai yang airnya mengalir lalu ia tidak bisa membedakan antara yang pergi dan yang datang, padahal sejatinya kita berada dalam kelalaian dan tidur yang nyenyak.

Tak ada keraguan dan kesangsian setiap yang memiliki akal yang mendalam bahwa al-Qur'an yang mulia  dan hadis yang utama telah menekankan (pentingnya) waktu, dalam pengantar serius ini ada penjelasan mengenai pentingnya waktu, ia termasuk karunia Allah paling besar yang bagi kita dan demi menjelaskan itu Allah yang maha perkasa, agung dan tinggi bersumpah dipermulaan beberapa surat al-Qur'an dengan bagian tertentu darinya misalkan malam, siang, fajr, duha dan ashar

Terkenal dikalangan ahli tafsir dan dalam pandangan seluruh kaum muslimin bahwa apabila Allah bersumpah dengan sesuatu dari makhluk-Nya maka hal tersebut hanyalah karena untuk memalingkan pandangan mereka padanya; dan mengingatkan mereka mengenai keagungan mamfaatnya, dan kebesaran pengaruhnya.

Sunah nabi datang menguatkan nilai waktu, dan menegaskan tanggung jawab manusia mengenainya dihadapan Allah yang maha agung yang maha tinggi pada hari kiamat, dari Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Nabi saw. bersabda: "dua kaki seoranga hamba tak bergeming hingga ia dipintai pertanggung jawaban mengenai empat hal:

1.Mengenai usianya pada hal apa ia habiskan,

2.Masa muadanya untuk apa ia gunakan,

3.Hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia gunakan,

4.Mengenai ilmunya apa yang telah ia perbuat (berkarya) dengan (ilmu)nya.

Seperti inilah seseorang ditanya mengenai usianya dengan cara umurnya dan masa mudanya secara khusus, padahal masa muda itu bagian dari usianya tapi memiliki nilai yang berbeda karena merupakan usia semangat (dan produktif) memberi dan kehidupan yang menggebu-gebu.

Agar memiliki aneka pembeda yang membedakannya, kita mesti mengingatkannya dengan perolehannya yang sejati, ia itu cepat habis, berlalu laksana berlalunya awan, berjalan laksana berjalannya angin. Ketahuilah bahwa waktu yang sudah berlalu  tak akan pernah kembali ini merupakan ciri lain dari aneka ciri waktu, maka setiap waktu yang berlalu, setiap jam yang hilang, dan setiap saat yang lewat, tak mungkin dikembalikan dan tak mungkin diganti.

Saat waktu berlalu begitu cepat dan yang berlalu darinya tak kembali serta tak terganti oleh apapun maka itu merupakan hal yang paling berharga yang dimiliki manusia sebagaimana keberhargaannya dikembalikan pada bahwasannya dalam wadah setiap aktifitas dan hasil maka pada kenyataannya ia (waktu) merupakan modal harta yang sejati bagi manusia baik secara individu maupun sosial.