6. MENSIA-SIAKAN WAKTU

MENYIA-NYIAKAN WAKTU

Setiap kemajuan manusia memperkuat pentingnya waktu, setiap filsuf dan orang bijak memperingatkan mereka yang melenggang menghambirkan dan menyia-nyiakannya, dalam agama kita, Islam, kita dapati bahwa rasulullah saw menegaskan - dan dengan bentuk yang setingg-tingginya derjat waktu dengan  sabdanya: "dua karunia yang mayoritas orang tertipu dalam keduanya: sehat dan waktu luang.”

Beliau saw. Bermaksud bahwa disana ada dua karunia yang allah karuniakan keduanya pada manusia tapi ia tak memanfaatkan keduanya dengan pemamfaatan terbaik (yaitu sehat dan waktu).

Tak ada orang berakal yang menghamburkan waktu, mensia-siakan jam per jamnya, karena dia pada hakikatnya membunuh hidupnya, atau seperti yang dikatakan cendikia yang besar, al Hasan al Basriy: "Hai manusia, engkau hanyalah hari-hari, maka pabila harimu pergi sebagianmu lenyap. Yang berakal adalah yang memanfaatkan waktunya dengan cara yang teratur dan utama, dan tak memberi toleransi untuk hal-hal sepele menyibukannya dan menguasai usianya.”

MENGAPA WAKTU KITA SIA-SIA

Apabila waktu bagi seseorang laksana pekerja mutiara lantas mengapa mayoritas manusia mensia-siakan waktu mereka dengan percuma!!

Dengan melihat kenyataan manusia kita dapati dua faktor yang mempengaruhi sekali manusia dan mendorong mereka pada keborosan yang menyakitkan, keduanya (Nilai-nilai dan aneka kebiasaan).

Maka anda pembaca yang budiman anda telah memperoleh aneka keyakinan dari dua sumber mendasar yaitu:

KEDUA ORANG TUA: apa yang mereka ulang-ulang pada kedua telinganya anda mengenai waktu dan cara-cara yang mereka sebarkan dihadapan anda dalam mengenai cara bagaimana bersosialisasi bersama waktumu seperti itulah redaksi-redaksi mereka juga bersama waktu-waktu mereka. Perhatian bahwa keluarga yang menanamkan penyusunan pertama dan sosialisasi yang utama bersama waktu pada anak-anaknya, dan anda juga bersosialisasi dengan banyak yang teratur dan tertib, tapi menyia-nyiakan waktu anda menumbuhkan anak-anak, pada mereka ada perasaan pentingnya waktu dan cenderung tidak menghamburkan dan menyia-nyiakannya. Sebaliknya dari keluarga itu yang berkomunikasi dengan kebebasan dan tidak memperdulikan bahaya waktu, menumbuhkan anak-anak untuk cenderung mensia-siakan waktu, dan menumbuhkan nilai-nilai hakiki terhadap masa yang ada pada mereka.

LINGKUNGAN ANDA: Individu, keluarga, media masa. Singkatnya masyarakat dima kita hidup jika padanya tidak ada kerelaan yang cukup pentingnya waktu lalu ia akan menumbuhkan keyakinan individu-individu yang tak terpelihara dalam berkomunikasa atau bersosialisasi dengan waktu.

Sungguh sayang kita hidup dengan nilai-nilai dan keyakinan ini  dan yang kita warisi dari lingkungan dan kedua orang tua kita, bahkan tanpa sadar  kita mewariskannya pada anak-anak kita agar menjadi warisan yang sulit dan berat, ia mengerjakan pekerjaannya dalam memundurkann mereka dari perkembangan  dan kemajuan.

Agar kita tak berputar dalam lingkaran kosong salatu langkah yang terpenting yang saya nasihatkan adalam menghancurkan nilai-nilai dan keyakinan itu adalah:

"yakin bahwa waktu merupakan hal terpenting dan berharga yang diberikan kehidupan pada kita.”

Setelah kebiasaan dan nilai-nilai yang datang, faktor lain yang penting yang menyebabkan menyia-nyiakan waktu adalah: "PANDANGAN NEGATIF PADA DIRI” "Ngative thinking to yourself”.

Sebagaimana kami, para pendahulu kita, maka andapun terprogram berdasarkan aneka kebiasaan (baik positif maupun negatif), yang anda peroleh dari keluarga anda dan yang mengelilingi anda secara khusus, program ini bekerja kerjanya dalam keyakinan anda akan ketidak mampuan memelihara waktu, anda bergaul positif yang sungguh-sungguh dengan pembunuh (kalajengking) waktu.

Keyakinan-keyakinan ini selalu mendatangi anda setiap kali anda dipanggil diri anda sendiri pada seputar management terbai dan management hidup anda, lalu menghalangi kepentingan anda dan mengingatkan anda pada sulitnya melaksanakan yang anda inginkan.

Saya kembali ulang-ulang bahwa diam dihadapan arus pikiran negatif, menghalanginya dan menahannya, serta ketekunan yang sungguh sungguh mempelajari dan mempraktekan itulah satu-satunya yang menghancurkan dan meluluh lantahkannya.

Sekarang tentukan mengapa waktu anda terbuang sia-sia?

1.

2.

3.

INGAT

"siapa yang sibuk dengan sesuatu yang tak penting, ia mensia-siaan yang penting.”