"...Lalu memuliakannya dari kitab yang memuat semua tujuan-tujuan syari’at disertai kesedapan dan manis bahasanya bagaimana tidak begitu sedangkan itulah kitab penghulunya para rasul dan yang memandangnya dengan ilmu yakin bahwa syar’iat tak ada kesempitan di dalamnya dan tak menyusahkan pada seorangpun dari kalangan muslim dan mesti beretika bersama Allah dan bersama rasulullah saw serta lembut pada umat Muhamad dan dia tak menyuruh seorangpun dengan sesuatu yang tak dijelaskan syari’at yang suci kecuali ia mengumpulkan bersamanya karena dalam hadis sahih dari rasulullah saw sesungguhnya beliau bersabda dalam doanya “ya Allah barang siapa yang memperberat pada umatku maka perberatlah ya Allah ia dan tak ada seorangpun yang lebih memperberat pada umat daripada seorang ahli fikih yang melarang mereka dan menghukumi dengan batal ibadah dan mu’amalah mereka, perceraian istri-istri mereka, dan menumpahkan darah mereka, menghukumi kufurnya mereka dengan hal-hal yang dikeluarkan oleh akal dan rasionya padahal tak ada yang membawakan dengan jelas baik kitab maupun sunah sehingga agama menjadi sempit bagi orang awam diantara mereka maka barang siapa yang melakukan itu bersama mereka maka telah masuk pada dua’anya rasulullah saw bahwa allah memperberat mereka. kami memohon pada Allah keselamatan. # (dan saya menamainya) dengan petunjuk fara fakir yang benar dengan kasyful gummah an jami’il umah (penyingkap ketidak terangan dari seluruh umat) semoga dijadikan Allah sebagai yang tulus karena dzat yang maha mulia dan memberi kemanfaatan dengannya pada pengarangnya penulisnya, pendengarnya dan penganalisanya, sesungguhnya Dia yang maha mendengar dan mengabulkan, ..."

ATAS NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH YANG MAHA PENYAYANG

Segala pujian hanya milik Allah yang menjadikan syari’at yang suci laksana lautan yang darinyalah seluruh lautan ilmu dan argument (berasal penj.), memberlakukan kolom-kolomnya di atas permukaan daratan hati hingga hati yang keras dan beku meleleh karenanya.